Like on Facebook

Racun Dan Obat Pada Lalat - Thibbun Nabawi
Racun Dan Obat Pada Lalat - Thibbun Nabawi
Racun Dan Obat Pada Lalat 
Thibbun Nabawi - Pada Lalat terdapat daya racun dengan indikasi kulit bengkak karena penyakit yang ditimbulkan, dan penyakit gatal karena sengatan lidahnya. Apabila dia hinggap pada seseuatu yang akan menyakitinya, dia akan melindungi diri dengan senjatanya. Nabi Muhammad SAW.. Bersabda, "Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaklah ia menenggelamkannya kedalam minuman tersebut karena pada salah satu sayap terdapat penyakit dan pada sayap lainya terdapat penawarnya." (HR. Al-Bukhari)


Nabi Muhammad SAW. memerintahkan menadingi daya racun itu dengan penawar yang Allah tetapkan pada sayap lainnya, lalu semuanya dibenamkan pada air dan makanan sehingga zat racun itu. Dengan demikian bahayanya akan hilang.

Teknik pengobatan ini tidak akan diperoleh dari para tokoh medis dan farmakologi. namun muncul dari ranah kenabian.Meski demikian, para dokter yang arif akan tunduk terhadap teknik pengobatan ini dan akan mengukuhkan kenabian Muhammad SAW., mengakui bahwa teknik itu di luar jangkauan daya pikir manusia.(Ibnu'l Qayiyim Al-Jauziyyah, Zadu'l Ma'adi fi Hadyi Khayri'l 'Ibadi, Juz 4, t.t.: 111-113).


Medical hadits -Tentang Racun Dan Obat Pada Lalat 

Dari abu hurairah ra. Bahwa rasulullah SAW bersabda, “ apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian oma hendaknya ia meninggal angkanya ke dalam minuman tersebut koma karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada pihak lain terdapat penawaran.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam Hadits lain, penjelasan ini dikuatkan dari abu sa'id al-khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pada salah satu sayap lalat itu mengandung racun dan yang satunya lagi mengandung obat. Karena itu apabila dia jatuh pada makanan, maka benamkanlah ia ke dalamnya karena sesungguhnya ia jatuh mendahulukan racun dan mengakhirkan penawarnya.” (HR. Ibnu Majah)


Hadits Al-Arba'in An-Nabawi - Tentang lalat

Dari Tariq bin Syihab Ra., bahwa Rasulullah SAW. Pernah bersabda, ada seorang lelaki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat. Para sahabat bertanya, bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah? Beliau menjawab ada dua orang lelaki yang melewati daerah suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban sesuatu untuk berhala tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu diantara dua lelaki itu. “Berkorbanlah.” Maka dia menjawab aku tidak punya apa-apa untuk berkurban. Maka mereka pun mengatakan “Berkorbanlah.” Walaupun hanya dengan seekor lalat maka dia pun berkurban dengan seekor lalat sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat untuk meneruskan perjalanan. Karena itulah dia masuk neraka. mereka pun mengatakan kepada orang yang satunya. Berkurbanlah.” Dia menjawab tidak pantas bagiku berkorban untuk suatu selain Allah SWT. Maka merekapun memenggal leher nya dan karena itulah dia masuk surga. (HR. Ahmad)
close

Labels

Popular Post

Contact

© 2014 Thibbun Nabawi
Distributed By My Blogger Themes | Designed By Bloggertheme9